Minggu, 19 Januari 2014

Sekilas memaknai politik & cinta


Kalau bicara politik tidak terlepas dari hal-hal yang berbau demokrasi, korupsi, birokrasi, basa-basi dan banyak si-si lain. Suatu pemerintahan, organisasi bahkan cintapun mengandung unsur-unsur politis, sehingga politik adalah "nyawa" dari semua itu, tanpa politik seperti membuat minuman kopi dengan air dingin hehehe.

Cinta mengandung unsur politis, benarkah? iya menurutku :). Strategi ketika mencoba mendekati dan mengambil hati seseorang tuk menjadi kekasih adalah langkah-langkah politis walaupun kadang cinta itu mengalir sendiri meski tanpa harus diatur sedemikian rupa :). 

Itulah yang membedakan cinta dan politik, dimana cinta adalah ketulusan sedangkan politik tidak sama sekali. Kalau ada yang bilang politik itu kejam iya, sama juga seperti cinta yang bisa berubah kejam dan menyakitkan ketika asa tidak terwujud :). 

Berpolitik memang harus dengan cinta yang tulus, bukan sekedar basa-basi atau karena uang. Namun berpolitik juga jangan karena cinta, karena akan menyebabkan tujuan jadi berubah hehehe. Atau yang lebih parah bercinta dengan politik, sehingga menghalalkan segara cara untuk memuaskan kepentingan pihak-pihak yang diajak bercinta.

So berpolitik yang benar seperti apa? nah ini pertanyaan yang retoris dan idealis sekali namun jika kita berkaca pada politik yang dianut junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, dimana kepentingan rakyat adalah yang utama nicaya tidak akan ada kasus-kasus seperti yang terjadi saat ini. Beliau tidak mengatasnamakan rakyat sebagai tujuan tapi mengutamakan dan membuktikan dengan bentuk perbuatan mulia nan nyata.

Apakah bisa manusia berprilaku seperti beliau ? seharusnya bisa karena apa yang dicontohkan oleh beliau adalah hal yang manusiawi dan dilandasi perikemanusiaan yang adil dan beradab. Beliau adalah contoh pemimpin yang berpolitik berdasarkan cinta yang tulus. Selain itu kekuasaan yang dimiliki seorang pemimpin seharusnya menjadi kekuatan untuk mengarahkan, mengawasi, menegur,membimbing dan bertindak tegas serta memberi contoh tauladan pada bawahannya untuk bisa bekerja dengan baik (jujur dan terpercaya).

Akhir kata coba jikalau para politisi negeri ini berpolitik didasari oleh cinta, maka tak kan ada yang hidup kelaparan, kemiskinan, tauran, anarkisme, korupsi sebab cinta tak kan membiarkan semua itu terjadi. Tentunya cinta yang benar-benar tulus “apa adanya” bukan karena “ada apanya”.
(smoga menginspirasi para politisi dinegeri ini yang 2014 akan mengikuti pemilu)
@bungarynugraha
2673BC95