Sabtu, 21 Oktober 2023

Gen Z dan Milenial Penentu Kemenangan Pemilu 2024

Ary Nugraha & Gen Z Dalam Motivasi Organisasi

ARTIKEL arynugraha.my.id - Komisioner KPU RI, Betty Epsilon Idroos, mengatakan sebanyak 46.800.161 atau 22,85 persen pemilih merupakan generasi Z. Sebutan generasi Z merujuk pada orang yang lahir mulai tahun 1995 hingga 2000-an.

Sedangkan pemilih dari generasi milenial sebanyak 66.822.389 orang atau 33,60 persen. Generasi milenial adalah sebutan untuk orang-orang yang lahir tahun 1980 sampai 1994. 

Jika ditotalkan, pemilih dari generasi Z dan milenial ini berjumlah 113.622.550 orang. Jumlah pemilih muda ini mendominasi karena mencapai 56,45 persen dari total pemilih. 

Itu adalah perkembangan yang signifikan dalam konteks pemilihan umum di Indonesia. Jika lebih dari separuh dari total pemilih yang terdaftar adalah generasi Z dan milenial, maka generasi muda tersebut akan memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan hasil pemilu dan kebijakan politik yang diambil. Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi pada partisipasi yang tinggi dari generasi Z dan milenial dalam pemilu termasuk:

1. Kesadaran Politik: Generasi Z dan milenial sering kali lebih terlibat dalam isu-isu politik dan sosial, terutama yang berkaitan dengan masa depan mereka, seperti perubahan iklim, pekerjaan, dan pendidikan.

2. Teknologi: Generasi ini tumbuh dalam era teknologi dan internet, yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan akses cepat ke informasi politik dan memobilisasi melalui media sosial.

3. Isu Pemuda: Isu-isu yang relevan bagi generasi muda, seperti akses pendidikan yang lebih baik, pekerjaan, perumahan, dan lingkungan, dapat memotivasi mereka untuk terlibat dalam pemilu.

4. Kampanye Politik yang Lebih Canggih: Kampanye politik dapat secara khusus menargetkan generasi Z dan milenial dengan pesan-pesan yang relevan dan strategi pemasaran yang sesuai dengan preferensi mereka.

Namun, dengan partisipasi yang tinggi dari generasi muda juga datang tanggung jawab untuk memilih secara bijak dan untuk memahami isu-isu yang ada. Semakin banyak generasi Z dan milenial yang terlibat dalam pemilu, semakin besar pula potensi mereka untuk membentuk arah politik negara mereka.

Penting bagi KPU dan pemerintah untuk menyediakan informasi yang jelas dan akses yang mudah ke pemilu, serta memastikan bahwa pemungutan suara berjalan lancar dan transparan. Hasil pemilu akan mencerminkan aspirasi dari seluruh pemilih, termasuk generasi Z dan milenial, yang memiliki potensi untuk memengaruhi masa depan Indonesia.

Maka Siapa Capres/Cawapres Yang Dapat Merebut Hati Gen Z dan Millenial ?

Penulis : Ary Nugraha Aktivis Mahasiswa 2007-2014/Pakar Digital Campaign/Mentor Startup/UMKM